• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Singkronisasi Kesundaan Lewat Atribut dan Perilaku

 on Minggu, 08 Februari 2015  

Rebo nyunda
Anak Sekolah dasar yang memakai ikat sunda
Budaya adalah identitas bangsa., dengan menjungjung budaya berarti kita juga menjungjung tinggi nilai- nilai yang terkandung dinegara kita sebagai warisan leluhur yang patutut dilestarikan. 

Namun, apa jadinya jika budaya hanya menjadi atribut yang melekat di badan bukan pembuktian dan penghayatan akan karakter dari kebudayaan kita sendiri ?.

Pemerintah kota bandung melui walikota Ridawan kamil menerapkan sebuah kebijakan yang dinamakan ‘Rebo Nyunda’. 

Dimana dalam seluruh aktifitasnya masyarakat diharapkan menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa dalam berkomunikasi, hingga penggunaan pakaian dan atribut khas sunda. Kebijakan ini sebagai salah satu jalan dalam mempertahankan kebudayaan sunda agar tak luntur digerus zaman.

Di tengah kotroversi yang timbul lewat kebijakan ini. Sejatinya pemerintah mencoba mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan melestarikan budaya sunda. 

Memberikan rangsangan kepada masyarakat dalam pelestarian kebudayaan yang dirasa mulai memudar. Rangsangan yang diberikan lewat kebijakan pemerintah ini sepatutnya menjadi gerbang utama untuk kita lebih mendalami arti kesundaan yang sesungguhnya. 

Selanjutnya kitalah yang harus mampu mengembangkan dan mencetuskan lebih banyak ide dalam proses penghayatan budaya kesudaan yang kita yakini sebagai warisan dari leluhur.

Leungit basa leungit budaya. Ketika bahasa sunda tak lagi terkumandangkan dalam kehidupan sehari – hari itu berarti kebudayaan sunda kita hilang. Kita bisa mendahulukan penggunaan bahasa sunda baru menghayati budaya sunda secara lebih dalam. 

Berbahasa sunda dalam berkehidupan sehari- hari sambil terus menggali nilai kesundaan yang sejati. Ukurannya bukan dari sefasih apa kita melafalkan bahasa sunda dalam berkomunikasi, tetapi sekuat apa kemauan kita untuk menggunakan bahasa sunda sambil terus memperbaiki bahasa sesuai undak unduk basanya.

Ketika kemauan kita kuat, maka kita pun akan mencari banyak jalan untuk mewujudkan keinginan kita tersebut. Tentunya dengan terus belajar dan banyak mencari tahu mengenai kebudayaan kita sendiri. 

Apalagi saat ini banyak media pembelajaran yang mampu kita manfaatkan. Lewat situs- situs yang mengangkat tema sunda, grup – grup diskusi mengenai kesundaan, dan yang paling baru adlah dikembangkannya kamus bahasa sunda online yang bisa kita pergunakan untuk mengkaji lebih dalam mengenai diksi yang ada dalam bahasa sunda.

Lebih dari itu budaya bukan hanya persoalan atribut apa yang kita pakai tetapi penghayatan dan pengetahuan sejauh mana kita bisa mengetahui budaya kita sendiri. Mencoba menguatkan pengetahuan kita lewat apa yang dikenalkan dengan apa yang bisa kita gali sebagai bentuk kebudaya sunda yang sejati. 

Menjungjung tinggi nilai- nilai kesundaan yang dikenal melalui sopan - santun yang menjadi dasar kesundaan sebagai kearifan lokal yang kuat dan unggul. Membangun lagi karakter masyarakat yang lemah lembut, periang, soméah dan sangat suka bergotong royong. 

Mengoptimalkan budi dan akal sesuai arti budaya yang sesungguhnya.Sebagai masyarakat sunda yang cageur, bageur, singer dan pinter.

Mampu menguatkan budayanya lewat penghayatan sepenuhnya terhadap nilai kesundaaan. Silih asah, silih asih, silih asuh mampu kita junjung tinggi sebagai pencerminan kembali budaya sunda sejati. 

Bahwa sekali lagi budaya sunda bukan hanya sebagai atribut yang melekat tetapi penghayatan akan nilai, norma dan adat istiadat budaya sunda secara utuh.

Singkronisasi Kesundaan Lewat Atribut dan Perilaku 4.5 5 Unknown Minggu, 08 Februari 2015 Anak Sekolah dasar yang memakai ikat sunda Budaya adalah identitas bangsa., dengan menjungjung budaya berarti kita juga menjungjung tin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

J-Theme